"Halaman Persembahan"
“Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut
(menjadi tinta). Di tambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya,
niscaya tidak akan habis-habisnya (di tuliskan) kalimat allah, sesungguhnya
allah maha perkasa lagi maha bijaksana”.
(Q.S. Al Luqman : 27)
Yaa Allah.......
Terima kasih atas nikmat dan rahmat-Mu yang agung ini, hari
ini hamba bahagia
Sebuah perjalanan panjang dan gelap...telah kau berikan
secercah cahaya terang
Meskipun hari esok penuh teka-teki dan tanda tanya yang aku
sendiri belum tahu pasti jawabanya
Di tengah malam aku bersujud, kupinta kepada-mu di saat aku
kehilangan arah, kumohon petunjuk-mu
Aku sering tersandung, terjatuh, terluka dan terkadang harus
kutelan antara keringat dan air mata.
Namun aku tak pernah takut, aku takkan pernah menyerah
karena aku tak mau kalah, Aku akan terus melangkah berusaha dan berdo’a tanpa
mengenal putus asa.
Syukur Alhamdulillah......
Kini aku tersenyum dalam iradat-mu
Kini baru kumengerti arti kesabaran dalam
penantian.....sungguh tak kusangka ya....allah
Kau menyimpan sejuta makna dan rahasia, sungguh berarti
hikmah yang kau beri

Ibunda tersayang.......
Kau kirim aku kekuatan lewat untaian kata dan iringan do’a. Tak ada keluh kesah di wajahmu dalam mengantar anakmu ke
gerbang masa depan yang cerah tuk raih segenggam harapan dan impian menjadi kenyataan
Bunda.......kau besarkan aku dalam dekapan hangatmu. Cintamu hiasi jiwaku dan restumu temani kehidupanku.
Ayahanda tercinta.......
Kau begitu kuat dan tegar dalam hadapi hidup ini
Kau jadikan setiap tetes keringatmu sebagai semangat meraih
cita-cita
Hari-harimu penuh tantangan dan pengorbanan
Tak kau hiraukan terik matahari membakar kulitmu
Tak kau pedulikan hujan deras mengguyur tubuhmu
Oh.......ayahanda dirimu adalah pelita dalam hidupku
Ibunda dan ayahanda.......
Inilah kata-kata yang mewakili seluruh rasa, sungguh aku tak
mampu menggantikan kasihmu dengan apapun, tiada yang dapat kuberikan agar
setara dengan pengorbananmu padaku, kasih sayangmu tak pernah bertepi cintamu
tak pernah berujung...tiada kasih seindah kasihmu, tiada cinta semurni cintamu,
kepadamu ananda persembahkan salam yang
harumnya melebihi kasturi, yang sejuknya melebihi embun pagi, hangatnya seperti
mentari di waktu dhuha, salam suci sesuci air telaga kautsar yang jika diteguk
akan menghilangkan dahaga selalu menjadi penghormatan kasih dan cinta yang
tidak pernah pudar dan berubah dalam segala musim dan peristiwa.
Kini....sambutlah aku anakmu di depan pintu tempat dimana
dulu anakmu mencium tanganmu dan terimalah keberhasilan berwujud gelar persembahanku sebagai bukti cinta dan tanda baktiku...
Dengan ridho allah SWT,
Kupersembahkan Karya kecilku ini kepada.....
Ayahanda & Ibundaku (Terima kasih atas Do'a, semangat, motivasi, kasih sayang yang tiada pernah putus)
Adik-adikku & kakakku (Terima kasih atas Do'a, semangat, tawa & canda yang selalu menguatkan)
Almh. Nenekku (I really miss You...)
"Pasca Sidang Skripsi"

"Akhirnya Punya Kitab Sakti bernama Skripsi"
"Kamar Kos"
Tempat yang nyaman ngerjain skripsi. bisa santai, sambil nonton tv, dengerin musik, guling2, kaki diatas, kepala dibawah. Tapi kadang juga bisa bikin malas, apalagi klo udah pulang dari kampus slesai bimbingan, pas liat kasur bawaannya pengen tidur, skripsi ditinggalin, ditunda, disimpan rapi dibawah bantal.hehehe... paling tidak ya sore atau malam baru nengok lagi... ya inilah kamarku, ruang privasi untukku mencari inspirasi untuk si sampul merah".
"Dan akhirnya aku mendapat SKL sebagai pegangan sambil menunggu Ijazah dikeluarkan"
Alhamdulillah.......
itu kos2an apa rumah pribadi bang. :D
BalasHapuskamar kos dong...
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusBagus banget kata-katanya mas, ijin copas yahh :)
BalasHapuskeren kata-katanya
BalasHapuswww.pontianak-informasi.id
Ijin copas
BalasHapusApik..
BalasHapus